Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Micro Puisi: Anak Berpuisi

20 November 2021   04:18 Diperbarui: 20 November 2021   04:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Anak Berpuisi

anak berpuisi tentang kesukaan dan jati diri yang tengah dicarinya
keremajaannya menuntun puisi menelusuri rimba-rimba misteri
yang risikonya dibiayai dengan nama baik ayah ibunya

anak berpuisi dalam ruang sempit tak berjendela
pandangannya menuntun ilusi menembusi tembok-tembok nisbi
yang keputusasaannya sering muncul sangat tiba-tiba dan tak terbaca

anak berpuisi tentang kebutuhan dan keinginan untuk mengikuti zaman
zaman yang aroma dimensi rasanya sangat asing namun di ujung jemari tangan
zaman yang memaksa kerelaan ayah ibunya hanya bisa memandangi dari kejauhan

(anak berpuisi, 2021)

Puisi anak berpuisi yang berisi tentang kebaruan segala sesuatu yang bakal dihadapi oleh anak tercintanya (buah hatinya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun