Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nano Puisi: Sebelum dan Setelah Ketika

14 September 2021   09:24 Diperbarui: 14 September 2021   09:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nano Puisi: Sebelum dan Setelah Ketika

sebelum ketika itu terjadi
cahaya sejuk menghampiri
cahaya lainnya seketika mati
semua yang hidup juga mati

tinggal cahayamu saja
tanpa tubuh dan warna
tanpa aroma dan rupa
hanya suasana yang ada
yaitu suasana rasa cinta

setelah ketika itu terjadi
rupa-rupa bentuk terjadi
tubuh dan bunyi berebut isi
ribut dengan aromanya sendiri

kemudian kamu pergi entah kemana
dengan membawa sumber cahayanya
kita hanya dikasih terang benderangnya
kesejukannya perlahan-lahan ditariknya
hanya suasana dua saja yang masih ada
yaitu suasana rasa rindu dan rasa cinta

(nano puisi, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun