Micro Puisi: Mengapung Mengikuti Arus Kali
ia yang mengapung mengikuti arus kali
tak ada upacara perpisahan melepasnya
ia dibiarkan menguning pecah berderai
lebur membuburkan sendiri wajahnya
aromanya yang sangat menyengat
pada siapapun yang sedang lewat
adalah ungkapan teriakan semangat
meskipun dalam pembuangan sekarat
ia yang mengapung mengikuti arus kali
tak berhenti bergumam sendiri kenapa
pemiliknya tega meninggalkannya pergi
tanpa dengan satu lambaian ataupun
kata perpisahan untuknya, meskipun
hanya sekali duh tega sekali
(kali, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!