Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matematika dan Puisi

5 Juli 2021   00:00 Diperbarui: 5 Juli 2021   00:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Matematika dan Puisi

matematika sering tak seiring jalan dengan puisi
tak semesra seperti hubungannya dengan ekonomi
matematika sering gemas pada puisi karena hanya
diperalat sebagai penghitung jumlah suku kata saja 

perbincangan matematika dan puisi sering tak selesai
puisi menggandakan maknanya tanpa angka yang pasti
sedangkan matematika hanya ingin satu tapi yang pasti
puisi menghilang pergi dengan tersenyum banyak arti

tidak hanya sampai disitu ketidakserasian hubungannya
mereka jalan sendiri-sendiri, puisi ke atas ke matahari
matematika diam menghitung derajad ketinggiannya
kedalaman makna puisi ditinggalkan tanpa prediksi

(the art of math, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun