Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tombol yang Ditekan

18 Juni 2021   02:37 Diperbarui: 18 Juni 2021   02:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)


Tombol yang Ditekan


kalau kita mengikuti kedukaan
kalau kita mengikuti kesedihan
kerugian yang akan kita dapatkan
jiwa merana badan tak bertenaga
tidaklah enak di pandangan mata
mempengaruhi aura sekelilingnya
akankah kita terus larut selamanya

bila kehidupan ini boleh kita andaikan
seumpama tombol-tombol yang ditekan
akankah kita biarkan pihak lain yang menekan
ataukah justru kita setuju ikut-ikutan menekan
meski bukan tombol pilihan yang kita harapkan

jika kehidupan ini boleh kita andaikan sebagai
perjuangan menekan tombol kebahagiaan dan
upaya menahan selama mungkin kegembiraan
mengapa tombol kedukaan
tak segera kita lepaskan
mengapa tombol kesedihan
begitu lamanya
kita tahan
tahan

(opsi, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun