(ribut diciumi orang)
lama tinggal di gang buntu
diapit tembok kuburan kuno berdebu
sepuluh rumah jaraknya rawasunyi ke kotamu
tempati usang tak ada terang tak ada remang
sebab katamu jangan menoleh ke belakang
selagi menunggu takberkutiknya lengang
kata mendiang tetangga kita
telah tiga puluh tiga kali kau
dipindahkan ke satu liang
namun terus saja
gagal berulang
sebab
genangan parfum di ketiakmu
ribut diciumi orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H