Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - (Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah PERINGKAT #1 dari ±4,7 Juta Akun Kompasiana ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yobenwaeno

25 April 2021   20:00 Diperbarui: 25 April 2021   20:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(yobenwaeno)


yobenwaeno, tercatat di pintu pintu air ambrol itu
gelontorkan  pucatnya deritaku masuk ke lain pintu
menjebol pantulan muka dinding  duka bendungan
rautan wajahmu  berpendar mengambangkan awan
tengadah  memeluk  kerambah  yang penuh sampah

 
tlah kusetorkan laporan  gempita rubuhnya rinduku
tapi engkau tetap bilang  yobenwaeno taruh disono
wajahmu sembunyi dilaci meja tak nongol nongol
tapi tanganmu terus mengontrol jam jam kantor
dan menjilid  tumpukan buku buku  kumal sore

di antrean panjang  sandaran kursi rotan tunggumu  
berjajar  gemetar  kugetarkan cemburu nelongsoku

di sepanjang garis garis kuning tepi bendunganmu
terlihat engkau ngeloyor ke tengah ria berselancar
dan sekali lagi engkau bilang, yobenwaeno

aku tak tahu apa maksudmu menyuruhku
pergi ke tepi bendungan dekat kantormu
padahal di situ tak lagi ada air cintamu
karena sudah  terlalu lama
dikeringi oleh terik matamu
diguyur oleh waktu lemburmu
larut dalam kantuk  kicau pagi
hari hari tak bermatahari

yobenwaeno
sangat sembrono engkau nyio nyio
sukmajalmaku lontang lantung ngoyoworo
karena tegamu tak segera engkau sudahi sia kanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun