(bergegas kepada engkau)
wajah mu tak bisa ditolerir lagi
tlah mencoreti dinding cisirung
menghias nyalang hingga di pinggir pinggir taman tegalega
begitukah cara mu mendemokan rindu yang tak mempan dihalau waktu?
berkacak pinggang mengunci putaran, patahkan palang gerbang
kamu benar benar tak bisa ditolerir lagi
tlah menyempurnakan gila, bahkan makin nambahi dosis nya
mencampuri aroma rindu, ditusukkan ke hidung buntu
kuikuti kiblatmu, ternyata menuju cinta
bukan ke barat atau ke timur
tapi ke atas pecahnya guntur
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!