hingga samudra mengering atawa mentari bertukar posisi dengan rembulan
kita tunggu saja bijih kopi yang kita tanam tumbuh menjadi melati
lalu diam diam dia menggambar benci di sepanjang jalan suci
menghidupkan mesin mesin luka meramaikan desa desa di cicalengka
dengan tergesa dia mengganti arah angin dengan putaran jam
sambil terengah dia cuma bilang
memang betul kamu bams, malam ini juga cinta musti kita tuntaskan
tak percuma bijih kopi yang siang kemarin kita semaikan
karena sekarangpun dia sudah tumbuh menjadi melati sejati