Â
berkelok naik mendadak
bersama nafasmu
yang juga  makin menanjak
dari  simpang dago itu
ke kiri terus ke cipaganti
aku ajak engkau ikuti
sejuknya semburan cita hati
sampai di ledeng setiabudi
galah riangmu terus menghiasi
di sepanjang jalanan ini selalu saja  ada
setiamu yang tlah  engkau tempelkan
pada setiap puncak puncak gapura
naikkan tawa candamu kesana
hingga  ke tepi tepi  selokan kolam karangsetra
seketika engkau teriakkan bisikanmu: bams aku cinta padamu!
dan arus ledengpun langsung macet di  pagi hari