Mohon tunggu...
Vox Pop

Banjir di Kantor Ahok, Pertanda Laknat Menjelang Pilkada

19 September 2016   21:29 Diperbarui: 19 September 2016   21:43 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/19/kantor-ahok-kebanjiran-warga-ini-kan-kantor-gubernur

Jakarta (19/9)--Hangatnya atmosfer menuju momentum sakral masa akhir pendaftaran calon pasangan peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 (21 September 2016) ternyata tak beriring dengan kondisi iklim yang kurang hangat di Ibu Kota. Beberapa hari kebelakang, Ibu Kota negara terasa seperti di wilayah dataran tinggi. Dingin dan selalu turun hujan.

Berbicara tentang intensitas curah hujan yang cukup tinggi, rasa-rasanya tak lekang dari ingatan kita terkhusus masyarakat DKI Jakarta tentang pernyataan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang yakin bahwa Jakarta tak akan tergenang banjir lagi. Klaim Ahok ini ia dasari oleh sudah tertatanya sistem pengairan (drainase) di jalan Ibu kota serta waduk/kali-kali yang katanya sudah bersih dari sampah. Namun nyatanya, bencana banjir tetap singgah ke Jakarta. Banjir besar di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan banyak wilayah lainnya ternyata menjadi 'blunder' tersendiri atas pernyataan sombong yang dilontarkan oleh Ahok.

Bukan hanya itu, hujan yang terjadi beberapa jam saja di Jakarta hari ini ternyata menghadirkan penampakan yang sungguh di luar dugaan. Kantor Gubernur DKI Jakarta yang sering disebut oleh media sebagai 'Kantor Ahok' nyatanya tak mampu bersinergi dengan pernyataan tuannya (Ahok). Hujan telah menggenangi sebagian besar wilayah Kantor Gubernur DKI Jakarta hingga terendam sampai ke betis. Area dalam perkantoran pun harus dengan cepat dinetralisir supaya air tak banyak merendam aset-aset penting yang ada di Kantor Gubernur. 

Sesumbar Ahok bahwa Jakarta tak akan diserang bencana banjir lagi nyatanya dibantah dengan begitu elegan oleh alam. Rasanya tak berlebihan pula bagi kita untuk mengaitkan peristiwa ini dengan gonjang-ganjing persiapan Pilkada 2017 yang hanya menghitung jari. Maka tak berlebihan juga rasanya jika kita menyimpulkan bahwa banjir yang menenggelamkan Kantor Ahok ini telah menjadi 'LAKNAT' bagi Ahok atas dosa-dosa politiknya yang begitu banyak. 

Sikap arogansinya kepada rakyat, dugaan tindak korupsi hingga suap yang tak kunjung diakuinya, kalimat-kalimat kotor dan kasar yang selalu terlontar, dan lain sebagainya telah dibalas dengan laknat banjir sebagai peringatan dini bahwa masih ada yang lebih berkuasa di muka bumi ini selain manusia. Cukuplah Tuhan yang nantinya membuka mata masyarakat Jakarta bahwa pemimpin yang sekarang tak layak dipilih lagi.  

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun