Hanya tinggal 9 hari lagi warga DKI akan mengetahui peserta resmi Pilgub DKI, berbagai ramalan politik yang ada saat ini akan kita ketahui perihal kebenarannya. Namun, bagi para pengamat politik, tampaknya hal tersebut tidak mengurangi arogansi mereka untuk menguraikan gejala yang tampak di masyarakat saat ini. Bak seorang dokter, Masyarakat pun dibuat mengangguk akan ramalan yang mucul di permukaan, tak sedikit yang ikut berkomentar.
Netizen sampai hari ini ramai membicarkan sikap politik PKS yang secara mengejutkan mengeluarkan nama Mardani sebagai wakil Sandiaga, berbagai spekulasi dan manuver politik pun bermain. Saefullah, SEKDA DKI yang juga merupakan Ketua PW NU Jakarta, memilih untuk bermain manuver politik dengan mendekati Yusril Ihza Mahendra yang digadang-gadang diajukan oleh Partai Demokrat. Umpan lambung pun diterima oleh Yusril, duet Yusril-Saefullah muncul sebagai poros baru. Yusril didukung oleh Partai Demokrat, sementara Saefullah tampaknya representatif PKB dan PPP, dua partai Islam yang berbasiskan NU dan Islam Tradisionalis.
Lantas, bagaimana dengan Muhammadiyah yang notabene kadernya banyak di partai PAN ??? PAN sebagai partai Islam moderat mengantongi 2 kurs DPRD DKI, Posisi yang kurang fleksibel untuk bersikap tetapi juga dapat sebagai penentu di akhir. Namun, bila hubungan dekat PAN dengan Demokrat belakangan ini juga berlanjut di Pilkada DKI. Maka dapat diprediksi Suara PAN ataupun Muhammadiyah juga akan jatuh ke duet Yusril-Saefullah. Bila ramalan tersebut menjadi kenyataan di 9 hari kedepan, maka Yusril-Saefullah dipastikan mendapat suara dari Partai Demokrat, PKB, PPP, serta PAN dan secara tidak lansung mendapat restu dari dua Ormas Islam di Indonesia, Nadhatul Ulama serta Muhammadiyah.
Pemandangan yang langka pun akan terjadi di panggung ini, bila NU dan Muhammadiyah kerap kali terlihat berbeda dalam penentuan satu syawal, maka pada momen ini di panggung Pilgub DKI DUA Organisasi akan bersatu mendukung Yusril-Saefullah. Benarkah hal tersebut akan terjadi,
Bagaimana tanggapan anda ??? Mari kita tunggu pada 9 hari kedepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H