Di senja hari ini, masih terkesan ada bibir daun yang bergetar. Ia sedang mengucap doa. Di sekitarnya telah bersih dari gulma. Ia bersyukur akan terhindar dari mara bahaya.
Malam memang bermanfaat untuk istirahat. Semoga besuk semangat menjadi gairah yang berlipat. Tidak elok jika nanti berwajah pucat.
Pasti kita bertemu mentari lagi. Kekuatan sinarnya mampu menghijaukan daun dan memekarkan bunga.
Mengamati pinggiran taman, berhasrat untuk membersihkan gulma. Mereka sudah liar menjalar ke mana-mana. Seolah sedang berpesta pora. Malah ada yang bergelantungan segala.
Harap dimaklumi. Jika ada yang merasa didholimi. Ini juga upaya menjaga keseimbangan alam lestari.. Untuk memuliakan ciptaan Tuhan. Indahnya bukan kepalang..
Di antara gulma, terdapat bunga bakung. Ia sedang sendiri terkesan sepi tercenung. Apakah  kehilangan sanak keluarga.? Hidup sendiri, sebatang kara.Â
Di saat permukaan daun diusap, Â degup gairah hidup terasa hangat. Mereka butuh sedikit sentuhan. Karena di situ pusatnya semangat untuk tetap mengada berkeTuhanan.
Membersihkan gulma tak baik jika ditunda-tunda. Agar ular tidak terdorong menjadi liar dan berbahaya. "Ana bebaya menawa ora ndang ditandangi. Peri culum in mora". Setelah pekerjaan selesai semua, tentu kita berpanen lega.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H