SIapakah yang pandai membaca cuaca ? Â Ternyata mendung menggantung belum tentu hujan. Namun demikian, burung-burung tidak mengabaikan persiapan. Kemendesakannya adalah mengamankan sarang. Dipertebal dan didekatkan ke ranting lebat. Hujan menerpa tapi tidak mengapa. Dedaunan merupakan pelindung dari mara bahaya.
Di dekat situ ada kebun bunga. Tadi pagi ada mawar yang sempat mekar. Masih dibasahi embun berpendar. Pantulan sinar mentari  indah sekali, walau hanya sebentar.Â
Mawar mewangi  mengingatkan bahwa keindahan itu bisa saja berduri. Lalu takut tertusuk olehnya. Seperti kecemburuan yang sering mengada-ada. Terkadang hanya  tak ingin kehilangan cinta..
Walau telah dibaca oleh lubuk yang paling dalam, sungguh sulit untuk membedakan antara penderitaan dengan kebahagiaan. Ramalan yang dipenuhi harapan, ternyata masih ada saja  ketidakpastiannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H