Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nengusahakan Aman Dilindungi Awan

6 November 2022   16:02 Diperbarui: 6 November 2022   16:09 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karya Pawel Kurzynski - Bersumber dari twitter Gregorio Catarino

SIapakah yang pandai membaca cuaca ?  Ternyata mendung menggantung belum tentu hujan. Namun demikian, burung-burung tidak mengabaikan persiapan. Kemendesakannya adalah mengamankan sarang. Dipertebal dan didekatkan ke ranting lebat. Hujan menerpa tapi tidak mengapa. Dedaunan merupakan pelindung dari mara bahaya.

Di dekat situ ada kebun bunga. Tadi pagi ada mawar yang sempat mekar. Masih dibasahi embun berpendar. Pantulan sinar mentari  indah sekali, walau hanya sebentar. 

Mawar mewangi  mengingatkan bahwa keindahan itu bisa saja berduri. Lalu takut tertusuk olehnya. Seperti kecemburuan yang sering mengada-ada. Terkadang hanya  tak ingin  kehilangan cinta..

Walau telah dibaca oleh lubuk yang paling dalam, sungguh sulit untuk membedakan antara penderitaan dengan kebahagiaan. Ramalan yang dipenuhi harapan, ternyata masih ada saja  ketidakpastiannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun