Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-bayang Dedaunan

22 September 2022   07:26 Diperbarui: 22 September 2022   07:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Bali" karya Ferdinando Scianna 1989  - Bersumber dari twitter Abluce

Belajar itu seperti mengikuti liuk dedaunan. Selain indah dipandang, punya nilai kebermanfaatan. Bisa dikaitkan dengan proses pembelajaran.

Misalnya tentang menu makanan. Jenis yang dibungkus dengan dedaunan, sungguh banyak nian. 

Tak cukup hanya menghafalkan bumbu. Jika ingin mendalami, disempatkan untuk melihat. Siapa tahu menjadi ingat. Bisa juga mulai mempraktikkannya. Siapa tahu bersemi benih paham dan suka. Saat hasrat mulai memanas, tempalah besi yang tadinya dingin. Kita bisa berkreasi mau dijadikan apa.

Cara belajar orang dewasa memang berbeda. Paradigmanya berubah dari sekedar memiliki pengetahuan, bergeser ingin menjadi sesuatu. Misalnya menjadi insan kamil yang mampu meninggalkan jejak yang bijak.

Dunia ini bukanlah kumpulan jalan lempang. Maunya menyeberang dengan satu lompatan. Tak lelah mengejar bintang. Sambil mengharap keberuntungan.

Itulah manusia. "Wenang mbudidaya, amrih sembada." Tetapi masih sulit mengenali diri sendiri. "Nosce te ipsum".

Pengetahuan itu cenderung ke luar, tinimbang ke dalam. Maunya mengatur orang lain, tapi lupa menghayati keberadaan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun