Dahulu, sekarang, dan nanti pasti melintasi keterhubungan. Ia menjadi saksi suatu peristiwa. Selalu berawal dan berakhir.
Sekumpulan angin dirajutnya. Dari yang tipis semilir, hingga badai. Berpentas dan berhembus menunjukkan ingin. Jika berlangsung sekilas, bukan berarti tak berbekas. Lihatlah geliat pepohonan. Dalam sedih atau gembira, mereka mampu melarutkan perasaannya.
Waktu bagi bunga, menguncupkan keindahan. Jika dipandangi setiap hari, mereka teramat bahagia. Dengan sukarela lalu mendermakan aromanya.
Waktu mengawal perubahan perangai. Dari buruk menjadi baik. Dari jahat berubah makin menarik. Awal dan akhir tak terpisah. Baik saat diam di tempat atau sedang bungah bergairah.
Sang waktu mampu mengubah benci menjadi cinta. Mampu pula membalikkan fakta sebaliknya. Kadang hanya karena masalah kecil yang dikobar-kobarkan. "Kriwikan dadi grojogan. Omnium enim rerum principia parva sunt. Kobongan iku jalarane saka geni cilik sing mletik".
Dalam perjalanan kehidupan, pasti dikawal oleh sang waktu. Entah pendek atau panjang, detiknya selalu berdetak. Ia melaju dengan kekuatan gerak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H