Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Segerombol

15 September 2022   06:50 Diperbarui: 15 September 2022   07:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi para penata taman, menggerombolkan jenis bunga yang mirip, itu biasa saja. Berdasar warna atau ketinggian, lalu diusahakan  agar tidak saling menutupi. Kombinasi warna dibuat sedemikian rupa, agar tidak ada yang merasa jadi penguasa.

Tetapi itu tidak baku. Begitu dipraktikkan untuk hal-hal di luar pertamanan, bisa jadi mengundang kepekaan. 

Dulu, istilah gerakan sangatlah sensitif. Demikian pula gerombolan. Ada saja yang merasa digiring ke arah pengertian geng atau komplotan.

Khasanah tetumbuhan, memaknai segerombol itu "sedhompol". Bisa juga setandan. Atau sekerumun. 

Perbedaan istilah itu kalau di pasar untuk menentukan perbedaan harga. Pisang sesisir dengan setandan harganya tak sama. 

Tapi emosi tak bisa begitu.  Kadar nafsu dan kemarahan malah jadi penentu. Jika konsentrasinya ke tersinggungan, bisa jadi malah mengunggulkan gertak. Sulit untuk kembali ke akal. Titik awal pola pikir pun menjadi samar.

Kalau sudah begini,  tak kuasa lagi untuk meluruskan kehendak. Yang terjadi malah gertak menggertak.

Bunga segerombol pun kaget terhenyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun