Biasanya masa kecil lebih mudah bergairah. Hari-harinya bermain, tidak terlalu banyak ingin. Paling, kalau mendengar bunyi pecah belah yang dipukul sendok, sudah puas dengan kado bakso dua mangkok.
Melewati usia sepuluh tahun, muncul beberapa keinginan baru. Hobinya mulai dikembangkan, kadonya pun tak lagi sembarang. Terkadang memaksakan kehendak, khas kanak-kanak.
Seperti bunga yang akan mekar. Besar kuntumnya mulai tersenyum di antara sulur-sulur yang erat berpelukan dekat. Lalu disibakkannya, agar mulai mampu melihat keindahan dunia luar sana.
Saat masih kecil, tergelar masa depan yang panjang. Menghadapi berbagai kemungkinan, kepolosan pun hilang. Kadang melemah, sering juga bergairah. Sungguh sulit meramalkan apa yang akan terjadi bagi seseorang. Kini semuanya masih selayang pandang. Belum muncul penghayatan, sehingga momentum itu mirip dengan tahun yang rutin diulang-ulang.
Pada hakikatnya pikiran itu bebas menggapai tujuan yang berbatas.Â
Setiap momentum ulang tahun mestinya mampu memaknai kebebasan itu, yang khas, sesuai dengan kebutuhan kini dan di sini. "Liberae sunt nostrae cogitations".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H