Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Biarkan Bintang Kedinginan

27 Agustus 2022   19:36 Diperbarui: 27 Agustus 2022   19:47 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Misha Kovalov  -  Bersumber dari twitter Marysocontrary

Duduk sendirian lalu menyandarkan angan-angan. Khayal pun terbang terbebaskan. Mungkin saja itu delusi atau halusinasi. Atau  teka-teki yang sulit dirunut, dari mana sumber cahaya yang mesti dianut..

Sepertinya tiada waktu untuk berpantas mulut. Karena sayap fantasia itu telanjur mengepak bebas. Apalagi di dekat pesisir. Sangat didominasi oleh suara desir pasir. 

Duduk sendirian, jauh dari kesan luhur. Tak ada perburuan kemuliaan yang menyembunyikan tangis yang kabur. Karena hari melintas buta, yang terasa hanyalah gelap yang semakin gulita.

Sunyi itu lebih memilih diam. Nyala mata pun padam. Namun keinginan bicara masih tinggi saja. Sering berbicara sesuatu yang tidak dimengerti, merasa mendadak menjadi ahli.

Duduk di ketinggian, digoyang angin yang penasaran. Langit yang mestinya berbintang, samar dikalahkan oleh emosi yang selalu berdentang.

"Langit kekebaken lintang, nganti nora bisa cumlorot sak jroning ati". Mari berlomba dalam kebaikan, jangan biarkan bintang-gemintang kedinginan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun