Cahaya dari sejuta jendela. Di sana bisa termenung tentang siapa yang menggerakkan bintang. Â Ini sejenis pertanyaan si petualang.
Tersedia kalimat tanya, tanpa menunggu jawab. Realita di dunia, pasti bukan khayalan semata.Â
Dari manakah kau cahaya ? Nur atau kirana itu berbinar berpendar. Kilaunya makin semarak, membuat asa makin berdetak. Seperti akan bertemu dengan belahan mata yang tlah lama tidak bersua.Â
Dari bangunan gagah, dihiasi cahaya cerah. Ketinggiannya membelah malam. Menidurkan penghuninya memeluk mimpi. Dalam ketemaramannya, masih menyapa sinar rembulan ini.
Mentari dan rembulan selalu hadir siang dan malam. Tapi cahaya buatan pun masih diperlukan. Cahaya lilin pun sangat membantu di kala sendu.
Cahaya di mana-mana. Jika itu kebaikan mutlak, semua insan membutuhkannya. Lalu bisa merasakan, bahwa gelap dan terang itu sepasang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H