Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belahan Nyawa

4 Juni 2022   07:15 Diperbarui: 4 Juni 2022   07:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raden Arjuna  -  Dokpri Besubroto

Raden Arjuna dijadikan idola. Pada saat upacara adat Jawa yang menyatukan belahan jiwa, Arjuna dan Kresna sumber ilham utama. Mereka lambang keharmonisan rumah tangga.

"Tiada biduk karam sebelah", peribahasa itu menguatkan komitmen semangat satu biduk. Suka dan duka dibingkai oleh semangat adi.

Belahan nyawa adalah "garwa, sigaraning nyawa". Dua menyatu, bertekad tidak akan mendua.

Komitmen sangatlah berat. Begitu terucap, tiada celah untuk berkhianat. Jika pun berbohong, sama saja membohongi diri sendiri. Belahan nyawa, menyatukan jiwa.

Jika dianggap bukan "wewayangan", maka bersemilah bibit ketauladanan. Hanya contoh, contoh, dan contohlah yang mampu mempererat tali cinta hakiki.

Raden Arjuna, salah satu idola. Bertanggung jawab penuh, berkepribadian teguh. Belahan nyawa dihadirkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun