Raden Arjuna dijadikan idola. Pada saat upacara adat Jawa yang menyatukan belahan jiwa, Arjuna dan Kresna sumber ilham utama. Mereka lambang keharmonisan rumah tangga.
"Tiada biduk karam sebelah", peribahasa itu menguatkan komitmen semangat satu biduk. Suka dan duka dibingkai oleh semangat adi.
Belahan nyawa adalah "garwa, sigaraning nyawa". Dua menyatu, bertekad tidak akan mendua.
Komitmen sangatlah berat. Begitu terucap, tiada celah untuk berkhianat. Jika pun berbohong, sama saja membohongi diri sendiri. Belahan nyawa, menyatukan jiwa.
Jika dianggap bukan "wewayangan", maka bersemilah bibit ketauladanan. Hanya contoh, contoh, dan contohlah yang mampu mempererat tali cinta hakiki.
Raden Arjuna, salah satu idola. Bertanggung jawab penuh, berkepribadian teguh. Belahan nyawa dihadirkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H