Tiada lelah, mentari selalu bergairah. Jika suasana terlalu cerah, kehangatannya kadang membuat gerah. Tapi keteduhan pun selalu dihadirkan dengan mudah.
Sekitar hari ini, setiap hari hujan mengguyur. Mentari beristirahat sejenak, memberi kesempatan kepada dingin, sesekali menyalurkan ingin.
Mentari tak pernah mengeluh karena menua. Enerjinya sungguh luar biasa. Ia senantiasa memberi tanda, datangnya siang dan malam. Kapan gelap, kapan terang.
Dalam khasanahnya, menua karena usia tak pernah dipermasalahkannya. Selama masih ada asa, ia tetap ingin berguna.
"Memayu hayuning bawana". Memperindah dunia, selama masih bisa. Menangkap tanda-tanda zaman, melestarikan peradaban. Dunia dipandang indah, jika setiap hari hujan gairah. Membangun itu bukanlah merusak, hanya karena ingin berpredikat paling gagah.
Tiada lelah, mentari senantiasa bergairah. Bersih cemerlang, semangatnya sulit hilang. Lumut pun enggan bertumbuhan di hamparan kabut dendam.
Dalam pelukan alam, mentari tak ingin hanya diam. Ia menerangi dan menggelapkan agar insan realistik dalam menempuh hangatnya kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H