Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menerawangi Nostalgia

20 Mei 2022   06:44 Diperbarui: 20 Mei 2022   06:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nostalgia lama, masih tertancap juga. Sulit dihapus, selalu dibawa-bawa. Kadang dijadikan khasanah, sering dibuang ke tempat sampah. 

Dalam lintasan kehidupan, selalu ada godaan. Goda dapat menjadi dosa, manakala gagal menolaknya. 

Entah itu penghalang atau kenangan, terasa seperti jatuh cinta lagi. Ada rasa, yang buta asal usulnya lagi. Bermain layang-layang mengulur benang peluang dan penghalang. Lebih banyak menggunakan tanda seru, agar lebih mengikat kau dan aku.

Berdua kita berjalan di pasir waktu. Menyeret kaki, malah kehilangan jejak hakiki. Dari ujung ke ujung, barangkali tertinggal kenang di sini.

Nostalgia adalah perasaaan rindu untuk bertemu. Bermacam rasa hati bertaut erat selalu. Dalam proses mengada, jejak hidup mesti lebih dihayati. "Supaya dadi ana, urip kudu dirasakake. Esse est percipi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun