Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-bayang Berjalan

1 Mei 2022   04:50 Diperbarui: 1 Mei 2022   06:59 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Fan Ho  -  Bersumber dari twitter Nicolas - Patience

Bayang-bayang sepanjang badan. Ditemani mentari, agar mampu melihat menyatunya realita dan khayalan. Ia mampu memendek dan memanjang. Tergantung tempat kita berdiri diam.

Bayang-bayang itu mampu mendua. Ia mengikuti mentari atau badan.  Pastilah ada ketidaktepatan atau kekaburan. Kadang menghunjam menjadi perbedaan maknawi yang tajam 

Bayang-bayang bisa dilihat dari pangkal ke ujung. Ia mampu mengindahkan, seperti "Sri Gunung". Bercitrakan baik, kadang melebihi kenyataan yang sebenarnya.

Pengalaman batiniah orang per orang pasti berlainan. Walau memandang bayang yang sama. Saat membawa mantra terlalu, bayang itu bisa jadi malah mengiris rasa sedih pilu.

Bayang-bayang berjalan, semakin dipandang, seperti tontonan. Mungkinkah ini awal mula dari segala pencitraan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun