Sepagi ini, kekupu terbang rendah, mengintip sudah. Suasana di jalan, sebelas April, berhiruk pikuk. Sedang turun ke jalan , berunjuk rasa, bersama-sama. Bukan berunjuk karya, dan unjuk cipta, sulit adanya.
Seakan rimba, tempat yang mengasyikkan, untuk menyerang. Inginkan jadi raja, mencari celah salah, dan disengketa.
Kekupu tahu diri, makhluk yang lemah, pun gampang musnah. Jika ikut-ikutan, kan jadi korban, hilang duluan.
Jika mulai riuh, terbang menjauh, siaga penuh. Derap suara, membelah kota, berolah kata.
Kekupu tahu, ada pula yang palsu, tajamkan nafsu. Bernafsu jadi raja, belum waktunya, memaksa saja.
Itulah dinamika, di belantara, ingin kuasa. "Homo homini lupus", saling memangsa, antar sesama.
Keabadian itu, milik semesta, perlu dijaga. Kekal abadi, bagi insani, hanya jadi ilusiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H