Tenang dalam jernih lentera malam. Dipersembahkan untuk cinta yang bergolak dalam diam. Bahagianya terasa seperti mendengarkan tawa yang pecah dalam keheningan.
Orang lain mungkin hanya melihat sekelebat. Namun momentum lugu ini sangat istimewa.Â
Yang paling jelas, kerlip itu bukan mewakili kepengecutanku. Nyalanya mampu menghidupkan gelora cinta yang nyaris padam.
Kita sepakat untuk lebih bersabar. Konsentrasi pandang terfokus pada aliran sungai yang tenang. Pohon sekitar pun menaruh hormat. Dahan daunnya menunduk sangat.
Masa muda kadang terlalu lama tersesat di padang. Â Di lintasan kebingungan itu, sering merasakan sedihnya awan.Â
Di saat singgah di titik pertobatan, perlu keberanian untuk mengakui keterbatasan.
Tenang dalam jernih sinar lentera malam, kita berdua semakin tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H