Hari pertama puasa, rasa hati jadi berbeda. Karena suasana, nenyongsong peristiwa istimewa.Â
Pengingat yang memberi semangat, memang tergantung dari niat. Siklus yang berlangsung sebulan itu, ditunaikan dengan ketaatan penuh.
Jika kita menikmati lukisan pemandangan, tergantung suasana hati. Bisa terkesan indah sekali, tiada yang mampu menyamai. Apa lagi kalau itu merupakan hak azasi yang paling azasi.
Lapar dahaga bukanlah kendala. Jika itu dihayati sebagai siklus yang mengada. Setiap insan berbeda cara menyikapinya.
Semua ingin mengada atau berproses menjadi "to be". Bermula dari sesuatu yang tadinya tidak ada. " Maujud saka sing ora ana, dening daya. Madeg mandiri, kelakon sing dijangka".
Berpuasa itu perwujudan niat atau keinginan menjadi. To be, tak terkait dengan upaya memperbanyak harta milik. Seperti hakikat mandi. Tujuannya agar badan menjadi sehat bersih. Bukan ambisi memiliki kamar mandi yang teramat mewah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI