Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roh Bunga, Nuansa Putih Hitam Berbahagia

21 Maret 2022   07:01 Diperbarui: 21 Maret 2022   07:06 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Michael Salmela  -  Berdasar twitter Paloma Garcia

Bunga itu tetap tersenyum, walau sekitar terkesan kelam. Ketika hanya berhitam putih, keindahannya tak terbilang. Itu adalah inti warna, dari awal hingga akhir dunia.

Mereka jadi bagian dari belantara warna. Penanda untuk kebaikan atau keburukan. Berdampingan hidup secara organis. Dibingkai niat untuk senantiasa harmonis.

Warna bukanlah kabut. Atau diperlakukan seperti rumput. Ada yang merasa terganggu, jika mendengar berisik daun kering jatuh. Padahal daun tua itu, hanya ingin sejenak selonjor, sebelum tidur abadi.

Setelah lelah gagah merimbun, tak bermaksud sama sekali untuk menginjak rumput. Sungguh tak sampai hati jika ini terjadi.

Bunga itu tetap tersenyum, walau sekitar terkesan kelam.

Kita berharap masih diberi kesempatan untuk melihat, kapan dunia tertawa atau menangis. 

Di sini ada saja yang sulit dilepaskan.Harapannya adalah kesadaran bahwa kering layu itu merupakan awal dari mekarnya bunga baru nanti.

Kebahagiaan semua insan tergantung dari kesan. Jika itu tiada, ditunggu hingga kapan pun tiada pesan berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun