Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Kekhilafan

19 Maret 2022   19:48 Diperbarui: 19 Maret 2022   19:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Nicholas Roerich tahun 1932, berjudul "Path to Triloknath" - Bersumber dari twitter Nicholas Roerich

Jalan kekhilafan, selalu terbuka bagi yang suka. Khilaf itu mengembara jauh, tetapi memberi sekat gelap terhadap yang dekat-dekat. Jika divonis menyimpang, tentu tak tepat.

Pengembaraan itu sangat mungkin berujung ke keputusan salah.

Pengembara memang suka berhanyut-hanyut. Ringan ranting kering kerontang, akan patuh terhadap derasnya aliran air. Bisa mengambang lalu tenggelam begitu saja.

Diperlukan jiwa penjelajah, gagah tidak terbawa arus ke tujuan entah.

Kekhilafan itu bukanlah kesalahan logis. Salah yang tidak mampu dirunut sebagai tindakan salah. Atau merasa benar sendiri, tetapi gagal ditelusuri.

Jalan menuju terang benderang, semestinya bebas dari samar dan semu. Semu itu palsu, karena memuat muslihat. Kepura-puraan yang mendustai diri sendiri dan orang lain. Setelah itu, membuka kekhilafan baru.

Jalan kekhilafan berliku, lebar terbuka, membelah gunung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun