Cahaya senyap, meredupkan gemerlap, terang ke gelap. Terkadang peka, tahu apa dirasa, lalu praduga. Benar tergambar, salah pun kelihatan, tidak terpendam. Pelan merayap, cahaya tidak pekat, jelas terlihat.
Saat sedang sendiri, semakin nyata, bukan ilusi. "Kalamun durung lugu", jika tak mampu, jangan mengaku. Merasa bisa, seperti bunuh diri, karna berdusta.
Suara tinggi, gundah dingin merendah, tidak berpijar. Alis lebatmu, bertemu bulu mata, pandang terhalang. Lantas menjadi bias, "kopong" tak bernas, makna melepas.
Gemerlap senyap, cahaya tua, meredup seketika. Musim pun masak, buahnya masak pohon, lalu memohon. Niat melebur, nyatanya malah kabur, hilang berkabut.
Berjingkat lewat, batang-batang cemara, hanya melihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H