Saat berperang, ketakutan pun datang, kegelisahan. Kemustahilan, bercampur jadi satu, bau mesiu.
Cahaya yang diundang, indah pendarnya, bukanlah suram. Sejelas terang, bila menapak jalan, lapang sekali. Terulang dan terulang, saat tlah lewat, pasti seimbang.
Buat apa berperang, inginkan menang, kalahkan lawan. Jika menjadi korban, hilang peluang, teruskan perjalanan.
Apakah dibolehkan ? menyulut perang, saat damai. Hukum moral kodrati, tak menghendaki, semua ini. "Menang tan kondhang, kalah ya wirang", hakikat saat berperang. Kalau menang, tidak makin terpandang, kalah pun sama. Akhirnya adu gengsi, jaga martabat, dan otonomi.
Perang lekaslah lewat, hindari korban, yang berjatuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H