Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelembung Ringan Membubung

17 Februari 2022   17:42 Diperbarui: 17 Februari 2022   17:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Boradoni  -  Bersumber dari twitter Mordecai

Kata itu gelembung, ringan dan terbang, sesuka hati. Sepanjang masa, jadi polemik, tentang eksistensinya. Gelembung kata, berharga mahal, penyebab hilang akal.

Setiap hari, sarapan pagi, dengan info yang basi. Tidak mengapa, akan menyehatkannya, sepanjang masa. Terbawa mimpi, agar tak jadi basi, dipercayai.

Kata itu gelembung, membuat bingung, tanpa merenung. Berpasrah saja, malas untuk berpikir, habis tenaga. Bak doa hujan, peram di rongga batu, abad berlalu.

Kata itu gelembung, perlu diisi, agar tak bingung. Seperti "enthung", tak tahu arah, berjalan goyah. 

Benar dan bajik, tentulah baik, tanda tambah usia. Tak "anut grubyug", ke sana dan ke mari, tak menghayati.

Kata itu gelembung, biar terkesan agung, padahal bingung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun