Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Pagi ke Petang

16 Februari 2022   17:13 Diperbarui: 16 Februari 2022   17:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siklus cinta berputar, sedari pagi, lalu ke pagi. Beri isyarat, saat berangkat, cari makan sesuap. 

Di saat terbang, sayap lalu dikepak, lihat ke bawah. Alam begitu luas, rimbun di siang kerlip di malam.

Saling percaya, tak ingin melukai, sedikit saja. Tak ada angin, yang mampu menggoyahkan, kepercayaan. 

Mentari itu, jaga kredibitas, dalam berjanji. Pagi pun terbit, kemudian terbenam, tak pernah ingkar.

Saat di pagi, songsong menjelang siang, optimis hati. Jika di petang, lalu teringat malam, tidur pun tenang.

Cahaya matahari, belai ranting, kuatkan akar. "Guncang-guncangkanlah", akarnya kuat, tak mudah "sambat".

Mengeluh itu, kerjaan orang lemah, takut dijajah. Tapi suka melempar, sembunyi tangan, tak kesatria.

Jika hanya terdiam, di jalur benar, mungkin tertabrak. Waktu menantang, mengelola risiko, hidup kan tenang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun