Siklus cinta berputar, sedari pagi, lalu ke pagi. Beri isyarat, saat berangkat, cari makan sesuap.Â
Di saat terbang, sayap lalu dikepak, lihat ke bawah. Alam begitu luas, rimbun di siang kerlip di malam.
Saling percaya, tak ingin melukai, sedikit saja. Tak ada angin, yang mampu menggoyahkan, kepercayaan.Â
Mentari itu, jaga kredibitas, dalam berjanji. Pagi pun terbit, kemudian terbenam, tak pernah ingkar.
Saat di pagi, songsong menjelang siang, optimis hati. Jika di petang, lalu teringat malam, tidur pun tenang.
Cahaya matahari, belai ranting, kuatkan akar. "Guncang-guncangkanlah", akarnya kuat, tak mudah "sambat".
Mengeluh itu, kerjaan orang lemah, takut dijajah. Tapi suka melempar, sembunyi tangan, tak kesatria.
Jika hanya terdiam, di jalur benar, mungkin tertabrak. Waktu menantang, mengelola risiko, hidup kan tenang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H