Pintu berukir, ornamen ukir rumit, nuansa seni. Indah dipandang, hanya untuk hiasan, selayang pandang. Tertutup terus, terkesan rumit, peka terhadap debu.
Seperti itu, jenis pintu hatimu, indah yang sulit. Ku menebak A, ternyata inginkan B, bersalah duga. Slalu begitu, di saat sudah nikah, ditafsir salah. Menikah lama, bukan jaminan cinta, melintas masa.
Inginkan sederhana, wajar "prasaja", simpel mengada. Tetap bermakna, tiada menggampangkan, semua soal. Cinta tersuguh, semakin kokoh teguh, tak mudah "trenyuh".
Nikah itu berlayar, perlu nakhkoda, aman di samudera. Beradaptasi, sepanjang jalan, hidup semakin nyaman.
Kisah dan fakta, berbeda-beda, perlu saling berkorban. Kejar ideal, kadang malah terpental, nikah terpenggal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI