Cinta berbeda, tidaklah pernah sama, sedari mula. Seperti buih, dua insan menyatu, merasa asing. Terombang-ambing, di tengah laut, ketika hati kalut. Cinta perlu jembatan, mengharap mampu, iring sejalan.
Terkena buih, ditiup angin kencang, hati meradang. Hidup berdua, ada saja masalah, sulit terpecah.
Jembatan cinta, inginnya kokoh kuat, menyebrang nyaman. Cinta lestari, bak "mimi mintuna", rukun bersama.Â
Minim berkonflik, salah satu mengalah, tapi tak kalah. Apa yang baik, tidak berakhir baik, buruk pun juga. Emoh berakhir buruk, hingga menguat, cinta terawat.
Jika galau, kuingin sendirian, sebentar saja. Melintasi kenangan, jembatan cinta, kan menguatkan.
"Amor caritas", cinta murni melintas, sumringah indah. Tak mementingkan diri, slalu bersama, berbahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI