Embun berkilauan, sungguh cemerlang, menggugah kenang. Jernih reflektif, memantulkan enerji, di pagi hari. Makin merona, merah sumringah, deras hujan semalam.
Di mata batin, rasa meluas jernih, di pagi biru. Berpendaran, ikan berenang, jernih pantulan kolam.
Menangkap embun, yang lincah berloncatan, mesti segera. Pabila tidak, ia segera pergi, lupa menyapa. Semakin siang, nuansa kecoklatan, bak kopi matang.Â
Kita suka gemerlap, sinar cahaya pendar, inginkan tenar. Ambisi tinggi, lalu dikili-kili, ikuti gengsi. Tapi tak jarang, mata berlinang, ambisi terbang.
Kilau embun itu, sungguh cemerlang, menggugah kenang. Santai saja, hilang esok kembali, lalu berjuang.
Diam itu mati, kehilangan enerji, musnahkan nyali. Embun tak henti, menyemangati, menatap hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI