Jalanan lengang, kwawatir pun menjulang, wabah berdiam. Mereka kangen, bergerombolan, di tengah kerumunan. Kumpulan virus, ngrumpi riang ceria, ruang terbuka. Berbaur padu, berkumpullah mereka, tanpa terasa.
Cukup sebentar, takut sudah berdegup, teringat masker. Itu karena, kedisiplinan turun, lupa pandemi.
"Melik anggendhong lali", langsung melupa, dimanja ingin. Hanyalah Dia, yang slalu mengingatkan, saling menjaga.
Jalanan lengang lagi, diam di rumah, hati tak ramah.
Hiruk pikuk pun pindah, masuk ke rumah, memasak marah. Di media sosial, ada yang muntah, semua salah.
Beternak benci, dikira langkah mewah, ciptakan wabah. Wabah bertemu wabah, hati gelisah, musuh bertambah.
Damai itu apa ? Jika tak paham, kedamaian. Pilihan kata, penuh muatan dosa, ingin mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H