Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bermimpi tentang Kedamaian

2 Februari 2022   12:57 Diperbarui: 2 Februari 2022   13:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalanan lengang, kwawatir pun menjulang, wabah berdiam. Mereka kangen, bergerombolan, di tengah kerumunan. Kumpulan virus, ngrumpi riang ceria, ruang terbuka. Berbaur padu, berkumpullah mereka, tanpa terasa.

Cukup sebentar, takut sudah berdegup, teringat masker. Itu karena, kedisiplinan turun, lupa pandemi.

"Melik anggendhong lali", langsung melupa, dimanja ingin. Hanyalah Dia, yang slalu mengingatkan, saling menjaga.

Jalanan lengang lagi, diam di rumah, hati tak ramah.

Hiruk pikuk pun pindah, masuk ke rumah, memasak marah. Di media sosial, ada yang muntah, semua salah.

Beternak benci, dikira langkah mewah, ciptakan wabah. Wabah bertemu wabah, hati gelisah, musuh bertambah.

Damai itu apa ? Jika tak paham, kedamaian. Pilihan kata, penuh muatan dosa, ingin mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun