Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semuanya Berbatas

28 Januari 2022   06:30 Diperbarui: 28 Januari 2022   06:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya berbatas, di garis itu, kita berhenti. Bisa beristirahat, sejenak saja, dan selamanya. Semua mau, berpanjang-panjang umur, hindari debur.

Hidup dan kematian, selalu ada, bereksistensi. Di balik makna, inti hakikat, sering kabur terlihat.

Di padang kebingungan, ingin berjalan, tanpa halangan. Tapi tak tahu, kenapa tutup mata, seperti buta. Pura-pura saja, lebih nyaman, tinimbang buta beneran. 

Buta hatikah ?, kala nurani, bisu sama sekali. Terdiam dan terpejam, bila sekitar, gempa bergetar. Dan kemudian, pesta pora terdengar, berhingar bingar.

Semuanya berbatas, di batas itu, kita berhenti. Akankah menerabas, jika tak pantas, luka membekas.

Cintai Tuhan, semakin sadar batas, hidup melintas. Kalau tidak, istana pasir itu, meluluh lantak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun