Misteri langit, pabila diselami, tiada batas. Angkasa raya, di awang-awang, lambungkan tinggi angan. Menyelam ketinggian, cakrawalanya, berhikmah dalam.
Tidaklah muluk-muluk, jika bermimpi, dan menaklukkannya. Berteman bintang-bintang, pandang cemerlang, suram pun hilang.Â
Mengatas itu, penting dan perlu, asal waspada. Tak mengecilkan insan, merasa bintang, paling cemerlang. "Ing tawang ana lintang", asa menjulang, berjati diri.
Meninggilah ke atas, menyibak langit, ke pendalaman. Pemandangan di atas, laksana sutra, seakan ramah. Tak semua sepakat, batasan itu, makna berongga. Seperti cinta, berat karna prasyarat, ketat dan berat.
Jadilah sederhana, di saat mampu, menyulam kata. Jutaan bintang itu, ingin "gemebyar", bersaing sinar.
Indah hanyalah kesan, tidak secantik, warna aslinya. Menyelam di langit, pastilah sengit, sulit tuk bangkit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H