Ingin melebur, di asa yang menyala, terbanglah rendah. Semakin nyata, tiada entah lagi, bertransparansi.
Pandang mendekat, jelas saling menatap, menyambung jiwa. Berpasanganlah, selagi nyata, menyatukan yang beda.Â
Jika dia meninggi, tak ikut-ikut, terjatuh nanti. Jika ia merendah, lekas angkatlah, agar gairah.
Terbang merendah, tajamkan pengamatan, tepis tipuan. Makin ke tinggi, bertemu sunyi, berlumur gebyar gengsi.
Nada damai, indah ciptakan nada, sanggup berbeda. Tidaklah asyik, simphoni kehidupan, monoton nada.
Saat sendiri, kagumi wajah selfie, bosan berkali. Ada gunanya, rumah penuh grafiti, berinspirasi.
Gelombang ombak, nada jantung berdetak, berganti-ganti. Suara kian jelas, jika merendah, tak terbang tinggi.
Kesaksian, hadir dampingi angan, keseharian. Langit perlukan tanah, lihat ke atas, dekat ke bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H