TIkus beneran, si binatang pengerat, kecil berbadan. Di seluruh dunia, tlah mengenalnya, baik buruknya.
"Ratusdiardii", tikus rumahan, berjalan bersliweran, serasa nyaman. Mereka tangguh, buru makanan, tanpa "pakewuh".Â
Sedangkan si tikus got, nyaman dalam saluran, di riul-riul. Terpaling brisik, disebut tikus mencit, yang bercericit. Lubang kecil ditembus, berlari-lari, sambil bernyanyi.
Berbadan besar, terkenal tikus"wirog", persis si raja. Berlalu lalang, ada di luaran, bila hari tlah malam.
Sepuluh juta tahun, ia mengada, ordo terbesar. Dua ribu spesies, sulit dibasmi, bosan sendiri.
Komunitas tertentu, jadikan lambang, yang berkemakmuran
Makmur dan nyaman, memanglah menggiurkan, melintas zaman. Jika berdasi, tikus nyaman sekali, seperti suci. Tak habis-habis, bereksistensi, dulu sampai kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H