Dalam diam puisi, aku mencintaimu. Selalu hati-hati dalam memilih diksi. Agar tak tergelincir di pusaran salah pengertian yang mubazir. Kita bebas memilih makna luar biasa, seperti menjumput terang bintang berjuta.
Cinta kita tak perlu diheboh-hebohkan. Biasa saja, yang penting hubungan berdua bertambah kokoh. Tak pusing digoyang angin, ke kanan dan ke kiri, penyebab hubungan roboh.
Mencintai dalam diam puisi, tak terkurung gengsi. Cinta berjalan apa adanya, walau sederhana tapi bermakna.
Degup suara cinta amatlah tenang, sehalus bisikan semesta raya. Lembut di nada, "remasuk" di dada. Semoga tidak abai terhadap kehormatan pasangan. Bertarung nafsu di selubung keinginan.
Puisi yang diam lebih bergizi. Jauh dari memabukkan. Rona cinta makin berbinar-binar, karna hati bersih tidak tercemar.
Mencintai dalam diam puisi, tak hanya sesaat, tetapi mengabadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI