Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi itu Apa?

12 Januari 2022   07:15 Diperbarui: 12 Januari 2022   07:21 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi bukanlah mati, tetapi hening, enggan berpaling. Sepi memanglah lengang, tiada orang, memedulikan. "Sirep tan ana karep", kurangi ingin, kurangi bising.

Diam bukanlah "ayem", asa melempem, hatinya kosong. Jadi pengamat, asah naluri cermat, tujuan hebat.

Sepi bersunyi-sunyi, endapkan rasa, kuat kendali. Semakin jelas, sasaran yang dituju, cermat selalu.

Apakah sepi ? seperti patah hati, berkali-kali. Ditinggal pergi, tuna emosi, cari pengganti.

Berintrospeksi, mawas dirilah, padamkan api. Barangkali bersalah, karena tingkah, keterlaluan. 

Berlanjut "mawas wuri", mungkin bersalah, tanpa sengaja. Berkata-kata, menyakitkan hatinya, hati terluka.

Apakah sepi? itu bukan hukuman, tapi ganjaran. Bertambah tahu diri, hargai orang, tak mudah berang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun