Selera manca, halus dalam memaksa, dikte selera. Penuh gairah, hasrat bergolak, sulit terbendung sudah. Bernafsu itu perlu, asalkan tahu, batas-batasnya.
Pergi bersama cucu, emoh kuliner jadul, nolak melulu. Gudheg tak suka, nasi liwet pun juga, kuna katanya. Memilah dan memilih, lalu menyaring, satu terjaring. Nasi "sekepel", Â plus ayam goreng, serta sausnya. "Happy meal" lah, dan koleksi mainan, daya tariknya.
Menu selektif, ketat memilih-milih, diskriminatif. Soto dan sate, selalu dihindari, tidak bergengsi. Memilih makan mie, instan bergizi, modern sekali.
Ketika nanti tua, kenang kuliner tentu berbeda. Bisa terjadi, di seluruh dunia, semua sama .
Sewaktu kecil, ku tak mengenal Mc D, sama sekali. Berbeda dengan cucu, selera satu, tidak berganti. Rasa terjajah, lewat selera, terbawa hingga tua.