Musim penghujan, reranting kering, akar terkena hama. Sebentar lagi, batang ikutan kering, menyongsong ajal.
Alam telah merengkuh, lama diasuh, hingga bercabang. Daunnya dulu subur, rimbun sekali, bertunas-tunas.
Aku biarkan, ia jadi penghias, ornamen taman. Indah di mana-mana, selagi ada, selagi bisa.
Kering kerontang, jika sendiri, sebatang kara. Tetapi tidak, kegersangan itulah, hiasan indah.
Pada awalnya, gersang dan tandus, akibat tak diurus. Jangan biarkan cengkar, cintai bumi, dan seisinya. Jika mereka repih, semua sedih, dunia gersang. Sedih bukan kepalang, habis dan tandas, sedih berulang.
Berterimakasihlah, kado terindah, hidup yang berkah. Alam yang mencukupi, selama hidup, berakhir nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H