Gunung meletus, sekitar makin gelap, gulita pekat. Hujan mereda, asa menggelap padam, Â bencana datang.
Jembatan putus, siang serasa malam, sekitar kelam. Alam menghangat, penyebab panik sangat, menghindar cepat.
Di pengungsian, mereka berdatangan, mencari aman. Kegelisahan, datang tidak diundang, berkepanjangan.
Itulah alam, terkadang marah besar, membakar sabar. Ia terdiam, temaram gelap sepi, melawan bayang.
Lava menyala-nyala, berpijar terang, dekati duka. Gunung pun penat, bila terus membara, wajah memucat.
Mulai gaduh, suara makin riuh, senja terbakar. Tersisa tanya, "di mana ada gunung ?", kurang mengerti.Â
Buta sekitar, hilanglah kepekaan, terhadap alam. Mesti tebarkan sabar, cinta alam sekitar, itu yang benar.
Gunungan api, menyembur gugur, perbanyaklah bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H