Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyembur Gugur

4 Desember 2021   20:09 Diperbarui: 4 Desember 2021   20:15 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Gunungan Api" - dokpri besubroto

Gunung meletus, sekitar makin gelap, gulita pekat. Hujan mereda, asa menggelap padam,  bencana datang.

Jembatan putus, siang serasa malam, sekitar kelam. Alam menghangat, penyebab panik sangat, menghindar cepat.

Di pengungsian, mereka berdatangan, mencari aman. Kegelisahan, datang tidak diundang, berkepanjangan.

Itulah alam, terkadang marah besar, membakar sabar. Ia terdiam, temaram gelap sepi, melawan bayang.

Lava menyala-nyala, berpijar terang, dekati duka. Gunung pun penat, bila terus membara, wajah memucat.

Mulai gaduh, suara makin riuh, senja terbakar. Tersisa tanya, "di mana ada gunung ?", kurang mengerti. 

Buta sekitar, hilanglah kepekaan, terhadap alam. Mesti tebarkan sabar, cinta alam sekitar, itu yang benar.

Gunungan api, menyembur gugur, perbanyaklah bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun