Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Dulu Ku Merindu

18 November 2021   19:42 Diperbarui: 18 November 2021   19:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Batik Jogja" -  dokbesubroto

Dari dulu ku merindu. Pagi, siang, dan malam. Membelah kota, sambil jalan. Terdampar di warung lesehan. Berdua.

Di emperan Toko Bintang Terang, mbakyu Siti Khamsiah berjualan. Di dekat Gedung Agung, menemani menu Pak Harto, jika bermalam di situ. Gudheg basah, murah meriah.

Walau bukan Presiden, makan di situ, pantes-pantes saja. Kita berdua memakai baju batik santai sarimbit. Kemarin berburu ke Pasar Beringharjo.

Kita diskusi tentang masa depan. Kaki selonjor, menikmati "gudheg tigan suwir". Telur dibelah separo, daging ayamnya tiga suwir. Kalau ingin, minta tambahan areh.

Di atas pukul dua puluh malam, di dekat situ ada juga yang berjualan gudheg. Tapi sudahlah, itu terlalu malam untuk makan malam kali ini.

Keputusan penting harus diambil kali ini.  Walau belum lulus, kita berniat nikah duluan. Toh banyak juga temannya. Mereka baik-baik saja.

Tapi apa hendak dikata. Orang tua tak merestuinya. Makan apa nanti. Mahasiswa pengangguran tak punya gaji.

Batik yang kita pakai malam itu jadi saksi. Kita harus patuh nasihat orang tua. Aku mundur teratur, melanjutkan petualangan sebagai mahasiswa abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun