Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bungaku Ungu

29 Oktober 2021   12:43 Diperbarui: 29 Oktober 2021   12:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tepi jalan, di depan rumah, pagi-pagi bunga jalanan mekar. Warnanya ungu. Tiga hari tak disiram, warnanya pun memucat.

Pasti kau menolak, bila kuajak, becermin sejenak. Katamu : "Kutu putih banyak di ketiakku". Ah sudahlah. Masalah kutu jangan dibawa-bawa.

Warna daun memang menguning. Tapi apa hubungannya dengan cermin ?

Galur-galur bunga ungu tak memberitahu bahwa ia tidak suka itu.

Bunga ungu menjadi saksi, saat kau termangu sejenak. Lalu lekas bergegas ke alamat entah.

Sebenarnya ini masih pagi. Tapi gaung pertengkaran kemarin masih mengikuti. Kenyataan pahit hadir setiap saat, di saat hati penat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun