Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkembang dalam Keabadian

27 Oktober 2021   16:38 Diperbarui: 27 Oktober 2021   16:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berpasanganlah, anugrah penciptaan, insan mulia. Di dalam riuh, taklukkan gempur debur, di sunyi hati.

Selalu ada ruang, antara tanya, dengan jawaban. Angin surga pun, menari-nari, dalam belenggu cinta.

Pantai dua jiwa, cerah mengalir, tari abadi. Di dalam penghayatan, dua menyatu, tak terpisahkan.

Saling memberi hati, tidak egois, tidak apatis. Tegak bersama, berjajar tidak rapat, lega di napas.

Laksana dua pohon, yang berdekatan, dua bayangan.  Walau tak menyatu, tidak mengganggu, dan berseteru.

Mari membaca tangis, leleh di wajah, mengusir gundah. Kala sedih menghilang, kita berdendang, tawa nan riang.

Dekatlah slalu, hangati dengan asa, padamnya nyala. Dalam dekapmu, cinta mengembang, peluk keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun