Sendu bertebar di wajah. Di sana ada gundah. Tiada senda. Senda gurau pun makin tersendat-sendat lamat.
Nada dendang parau. Terasa sekali sedang galau. Cinta sedang perih diiris-iris.
Terdengar ketukan pelan-pelan. Kala disapa suara menghilang. Mungkinkah dia dan dia lagi ? Rupanya bukan.
Tak terbayang berjumpa siklus. Jumpa putus, sekarang putus. Dulu berbinar, sekarang berkobar. Jumpa dan pisah kenapa harus.
Tersedia kalimat yang paling memikat. Bila tertawan, pasti tidak terasa kalau dibelokkan. Pasrah katanya mudah. Menerima kenyataan lebih susah.
Bila curiga terhadap hal yang tersembunyi, akan lebih jelas, karena dilihat sendiri.Â
Kalau akhirnya jelas perkara, ternyata terselip tipu daya. Dendang lagu sendu, mengalun sepi, di irama tak tentu.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI